Arsip Blog

COMALinfo - Dunia pendakian kembali berduka dengan kasus pendaki yang meninggal akibat tersambar petir saat sedang mendaki gunung Prau , Dieng, Wonosobo. Dari 11 orang yang tersambar petir, tiga orang tewas, dua di antaranya luka-luka, sedangkan sisanya dinyatakan selamat.

Kasus pendaki tersambar petir ini bukan baru pertama kalinya terjadi. Desember 2016, petir telah memakan satu korban yang tengah mendaki Gunung Arjuna saat hujan deras mengguyur.



Naik gunung memang menjadi aktivitas yang kian digemari. Meski cuaca akhir-akhir ini sering berubah, ternyata niat para pendaki untuk terus melakukan hobi ini tak surut. Padahal saat musim hujan, cuaca di gunung akan lebih ekstrim. 

Cek prakiraan cuaca
Meski banyak yang mengatakan untuk tidak mendaki gunung saat musim hujan, namun kondisi cuaca dan musim akhir-akhir ini sulit sekali diprediksi. Sebagai contoh, sejak awal tahun 2017 hingga pertengahan April, banyak wilayah di Indonesia yang masih terus diguyur hujan.
Bila rencana pendakian tetap berjalan, Anda harus mengikuti arahan yang diberikan oleh petugas pos di lokasi dengan saksama. Jangan memaksakan diri untuk tetap mendaki jika sudah ada imbauan dari petugas akan cuaca ekstrem.
Sebelum mendaki, Anda juga bisa mengecek ramalan cuaca pada hari itu. Jika ada potensi hujan disertai petir, Anda harus bisa mengenali tanda-tanda sebelum petir muncul. Makin cepat Anda menyadari bahwa petir akan datang, makin cepat juga Anda mencari tempat aman untuk berlindung. Selama pendakian perhatikan apakah muncul awan gelap pekat disertai kilatan cahaya.
Petir menyambar objek yang tinggi
Saat petir menyambar, ia akan mencari objek yang paling tinggi dalam suatu wilayah. Prinsip ini yang perlu dipahami agar Anda dapat mencari lokasi tenda yang aman. Jangan dirikan tenda di puncak karena akan menjadi sasaran utama petir.
Saat petir akan datang, jangan sampai Anda sedang berada di sebuah padang rumput yang luas atau area gunung yang terbuka. Mengapa? Itu berarti Anda akan menjadi objek paling tinggi di area tersebut sehingga besar kemungkinan untuk tersambar petir.
Hindari berlindung di bawah pohon
Sesuai dengan prinsip yang telah disebutkan sebelumnya, petir juga akan menyambar pohon. Selain pohon, hindari juga berlindung di bawah bangunan yang berdiri sendiri di satu wilayah.
Pohon maupun bangunan tersebut akan menjadi sasaran utama petir karena menjadi satu-satunya objek paling tinggi. Aliran listrik dari petir yang menyambar pohon akan masuk ke dalam tanah dan bisa menyambar juga ke orang yang berdiri di bawah pohon tersebut.
Carilah tempat berlindung seperti gua atau pos penampungan. Atau bergeraklah ke dataran rendah maupun area yang memiliki banyak lekukan.
Lepaskan segala logam dari tubuh
Matikan peralatan komunikasi yang dapat memancarkan gelombang seperti telepon genggam, HT (handy talky), GPS, maupun radio. Tinggalkan barang-barang tersebut bersama dengan ransel dan juga barang-barang lain yang bermuatan logam seperti panci, pisau, maupun tongsis.
Lepaskan juga logam yang melekat pada tubuh yaitu ikat pinggang dan jam tangan. Ambil jarak sekitar 20 meter  dari benda-benda tersebut. Untuk para pendaki perempuan yang mengenakan bra berkawat juga perlu berhati-hati.
Jauhi air
Memang sulit untuk mencari tempat berlindung yang kering saat Anda mendaki gunung di kala musim hujan. Pastikan untuk keluar dari sungai karena petir juga bisa menyambar air. Batang pohon yang basah maupun benda-benda logam yang basah sangat mudah tersengat listrik.
Berpencar
Saat badai petir menyerang dan Anda bersama dengan rombongan, mintalah mereka untuk berdiri berpencar dengan jarak antara 15 sampai 30 meter antar masing-masing orang. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko sengatan listrik berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
Alas kaki karet
Karet diketahui menjadi penghambat arus listrik. Maka, saat melihat tanda-tanda bahwa badai petir akan datang, kenakan alas kaki karet. Anda juga bisa mengalasi tubuh dengan matras dan ransel agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah.

0 komentar:

Post a Comment

COMALinfo © 2014. All Rights Reserved. Powered By Blogger
Blogger