Arsip Blog

COMALinfo - Sejumlah warga Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten pemalang, Selasa (4/7), ramai-ramai mendatangi pendapa kabupaten. Kedatangan mereka untuk menemui bupati guna meminta kejelasan nasib anak-anak mereka yang tidak bisa bersekolah di SMP Negeri 6 Taman.

Mereka berharap, dari pertemuan itu bupati bisa mengeluarkan kebijakan agar anak mereka bisa belajar di sekolah tersebut. Warga khawatir, apabila mereka tidak sekolah di SMP N 6 Taman, anak-anak mereka harus belajar di sekolah yang lokasinya lebih jauh dan harus menyebarangi jalan pantura yang banyak dilewati kendaraan besar dan bisa membahayakan keselamatan mereka.


Wiwik salah satunya, dia mengaku ikut datang ke pendapa kabupaten bersama orang tua siswa lainnya, karena ingin menyampaikan kepada bupati agar anak-anaknya yang tidak bisa diterima di SMP Negeri 6 Taman bisa dibantu bupati untuk bisa diterima sekolah itu.

Karena sekolah negeri yang dekat di desanya itu dapat memberikan rasa nyaman dan aman untuk anaknya. Sebab kalau tidak anak harus sekolah keluar dan melintasi Jalan Pantura yang bisa membahayakan karena padatnya kendaraan.

"Sehingga membuat para orang tua khawatir jika anaknya sekolah di luar akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yaitu terjadi kecelakaan yang bisa dialami anak-anak yang masih kecil -kecil," katanya.

Menurutnya, anak-anak yang ada di Desa Asemdoyong berkeinginan sekolah di SMP Negeri 6 Taman. Namun saat penerimaan siswa baru banyak calon siswa dari luar daerah yang masuk ke sekolah itu, sehingga anaknya tidak bisa diterima, karena nilainya dibawah standar nilai terendah.

Karenanya, dia berharap agar bupati atau dinas yang berwenang bisa memberikan solusi untuk anaknya bisa diterima di sekolah itu. Dodo, ayah dari calon peserta didik dari desa yang sama menambahkan, sedikitnya ada 30 anak di desanya tidak diterima di SMP Negeri 6 Taman.

Banyaknya anak-anaknya yang semula tidak di terima di sekolah lain berbondong-bondong masuk ke SMP Negeri 6 Taman. Sedang anak-anak dari Desa Asemdoyong yang dekat dengan sekolah itu ingin bisa sekolah di situ.

Namun oleh pihak sekolah tidak memberikan kebijakan untuk anak-anak yang ada di desa sekitarnya. Mestinya anak-anak dari Desa Asemdoyong diberi kebijakan sebagai bentuk bina lingkungan.

Tapi oleh pihak sekolah sama sekali tidak ada kebijakan yang bisa diharapkan oleh para orang tua. Untuk itu para orang tua ramai-ramai untuk mencari bantuan bupati atau dinas terkait agar ada solusi untuk anak-anak agar bisa sekolah.

"Jika sekolah mau menerima, orang tua siswa pun siap untuk dimintai bantuan guna membangun ruang kelas. Karena yang penting anak bisa sekolah," ujarnya.

Belum sempat bertemu dengan bupati, warga lalu melanjutkan aksinya ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sayangnya, kedatangan mereka tidak langsung direspon dengan cepat. Bahkan, warga harus menunggu lama di aula kantor tersebut.

Ancamanpun sempat dilontarkan warga untuk kembali menemui bupati. Namun, tidak berlangsung lama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang Mohamad Arifin bergegas menemui warga di ruang rapat dinas.

Alhasil, dari upaya tersebut warga kemudian mendapat solusi dari kepala dinas dengan memutuskan anak-anak mereka bisa diterima di SMP Negeri 6 Taman. Meski begitu, Arifin meminta kepada warga untuk tidak coba-coba bermain-main.

Sikap tegas kepala dinas itu mendapat sambutan hangat dari para orang tua dan akhirnya mereka diperbolehkan pulang. Karena kepala dinas menjamin sepenuhnya anak-anak yang penting harus sekolah. Radartegal

0 komentar:

Post a Comment

COMALinfo © 2014. All Rights Reserved. Powered By Blogger
Blogger